Sep 29 2021
FAKFAK, fakfakkab.go.id – Mentri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan pengembangan Pabrik Pupuk di Fakfak, Papua Barat direncanakan berjalan tahun 2022.
Hal itu disampaikan Menteri Bahlili kepada awak media di depan gedung Winder Tuare usai tatap muka bersama Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda dan sejumlah pejabat daerah, Senin (27/9/2021).
“Insya Allah bila tidak ada halangan, sekali lagi yah, harus didukung oleh masyarakat karena kalau tidak didukung masyarakat, ini barang bisa berhasilkan lain, kalau ini clear, 2022 sudah bisa jalan,”ujar Mentri Bahlil.
Menurutnya, perizinan pembebasan lahan yang biasanya menelan waktu setahun lebih, akan dipercepatan lagi karena itu untuk mempercepat proses perizinan ini akan diurus langsung oleh Kementrian Investasi.
“Bila izinnya cepat maka urusan lahan juga cepat selesai maka tidak menutup kemungkinan 2022 sudah terlaksana,”kata Menteri Bahlil.
Dijelaskannya, pengembangan pabrik pupuk di Fakfak merupakan investasi BUMN dengan pihak swasta dimana pengembangannya di Fakfak Papua Barat dengan nilai investasi di prediksi mencapai 2 Miliar Dolar USA atau sekitar kurang lebih 28 Triliun lebih.
“Nilai invetasi riilnya masih dihitung Pupuk Kaltim tetapi kurang lebihnya saya lihat sekitar 2 Miliar Dolar USA atau sama dengan nilai rupiahnya kurang lebih 28 triliun lebih,”ungkap Bahlil.
Lanjut dia, untuk pekerjaan masa konstruksi akan menyerap 10.000 lapangan pekerjaan sedangkan untuk masa produksi sementara lagi dihitung pihak investor tersebut tetapi bisa diprediksi masa produksi nanti bisa menyerap 3.000 sampai 5.000 tenaga kerja di pabrik pupuk itu.
“Untuk rencana pengembangan pabrik pupuk tersebut pihaknya juga telah membicarakan dengan pihak investor Pupuk Kaltim agar fasilitas-fasilitas dasar masyarakat dapat diperhatikan seperti sekolah, rumah sakit, listrik untuk kampung-kampung sekitar pabrik harus juga disuplai pihak pabrik pupuk,”kata dia.
Lebih lanjut dikatakannya, terkait dengan kesiapan lahan pihak investor yang menurunkan timnya sudah melakukan survey di 4 titik yang ada di wilayah Kabupaten Fakfak dan supaya diketahui lazimnya pembagunan pabrik pupuk biasanya dibangun berdekatan dengan bahan baku.
“Ini dibangun jauh dari lokasi bahan baku sehingga sebagai masyarakat Fakfak harus bersyukur bahwa ada investasi besar yang akan masuk dan ini berdampak pada peningkatan PAD, wisatanya naik bahkan lapangan kerjanya terbuka,”ujarnya.
Mentri Bahlil berharap agar Pemda Fakfak dapat membantu penyelesaian lahan, penyelesaian adat termasuk urusan – urusan ulata dapat diselesaikan dengan baik.
“Untuk lokasi memang dibutuhkan untuk jangka panjang, tidak saja untuk pabrik pupuk tetapi desainnya nanti akan menjadi kawasan industri terpadu sehingga kedepan bisa juga untuk lokasi smelter,”jelasnya.
“Untuk Smelter Freeport saat ini 3 juta cover itu dicafer di Gresik kalau produksinya naik diatas 3 juta maka salah satu smelter akan dibangun di Papua, kalau kawasan ini kita bangun maka tidak menutup kemungkinan bisa juga di siniapa lagi kedepan kita bicarakan tentang green energi, tidak bisa lagi kita gunakan fosil, gas ini bagian dari situ,”tambah Bahlil.
Sementara itu, Bupati Untung Tamsil mengatakan, pihaknya telah turun langsung di masyarakat untuk meminta pendapat dan pandangan dari masyarakat adat dan pada intinya mereka berkomitmen untuk menerima proyek pembangunan pabrik pupuk.
“Untuk wilayah kordinatnya sudah disepakati tinggal nantinya akan dibicaraan lebih lanjut lagi dan tentunya akan diperhatikan nilai kearifan lokal yang aman dilokasi sekitar pabrik pupuk akan dibangun rumah sakit unggulan, sekolah unggulan agar masyarakat dapat menerima manfaat dari rencana besar ini,”ujar Bupati Untung Tamsil. [primarakyat.com]