fakfakkab.go.id – Sepuluh hari terakhir di bulan Desember memang selalu menjadi waktu-waktu yang krusial dan menarik, terutama bagi penduduk negara yang terkenal sangat heterogen seperti Indonesia.
Lima hari menjelang Natal hingga hari-H Natal, selalu saja muncul agenda yang mungkin pada akhirnya kelihatan seperti protap yang bisa jadi akan selalu ada setahun sekali, entah sampai kapan: debat boleh tidaknya mengucapkan selamat Natal. Namun, di Kota Pala, Kota Perjuangan, Negeri Mbaham Matta, hal yang tersebut diatas tidak berlaku.
Masyarakat Kabupaten Fakfak yang ultra toleran, serta Filosofi Hidup Satu Tungku Tiga Batu adalah Heavy Barrier atau Benteng kokoh yang menjamin keberlangsungan Heterogenisme serta mulitkulturalisme tumbuh sumbur di kabupaten ini. Tercapainya Masyarakat Fakfak yang Tersenyum adalah menjadi landasan Pada setiap Program kerja maupun kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak.
Segaris dengan itu, visi dan misi Pemerintah Kabupaten Fakfak yang dalam hal ini di ejawantahkan pada dua nama besar yakni Untung Tamsil S.Sos, M.Si dan Yohana Dina Hindom , SE, MM. Bupati Fakfak serta Wakil Bupati Fakfak telah berpadu padan membangun negeri dari awal dilantik hingga kini tiba pada penghujung 2022. Salah satu capaian yang patut diberi empat jempol berasal dari Misi ke Empat Fakfak Tersenyum yaitu meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar dan interkonektivitas wilayah yang terpadu dan integritas.
takbisa dipungkiri sepanjang tahun 2022 sinyal seluler maupun internet sudah sering hilir mudik pada perangkat smartphone pada saat kita melintas ke Distrik maupun Kampung ; bahkan yang terjauh sekalipun. Sepertinya pencapaian atas interkonektivitas wilayah terpadu dan terintegrasi tinggal menunggu waktu saja di Tahun 2023.
pada lain sisi yang hirarkinya lebih tinggi, Pemerintah secara nasional menargetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di Tahun 2023 dan usaha menghapus momok Inflasi 2023. Lansiran laman Kominfo menyebutkan “ Berbagai sumber pertumbuhan baru harus segera diwujudkan. Pelaksanaan berbagai agenda reformasi struktural terus diakselerasi untuk transformasi perekonomian. Investasi harus dipacu serta daya saing produk manufaktur nasional di pasar global, harus ditingkatkan,” kata Presiden Jokowi. Terkait inflasi dan resesi 2023, Presiden menyampaikan bahwa inflasi akan tetap dijaga pada kisaran 3,3 persen. Kebijakan APBN akan tetap diarahkan untuk mengantisipasi tekanan inflasi dari eksternal, terutama inflasi energi dan pangan serta fokus pada tantangan dimana Era Pandemi akan bertransformasi menjadi endemi.
Semua Upaya yang dilakukan Pemerintah diatas tidak lain semata-mata hanya untuk mewujudkan tujuan berdirinya Negara Republik Indonesia yang termaktub pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat, yakni Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Memajukan kesejahteraan umum. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sekarang ini, kita masih berada di akhir, tapi besok kita sudah berada di awal. Awal yang baru, Harapan yang baru, Makna yang baru dan akan selalu seperti itu.