[dropcap]F[/dropcap]akfak_ Pertalite yang beroktan 90, kemarin secara resmi diluncurkan pemasarannya di Fakfak. Si hijau produk Pertamina ini, dilaunching dalam seremonial yang dilangsungkan di SPBU Puncak, Fakfak Kamis (20/7) pagi.
Peluncuran pertalite ditandai dengan pengguntingan pita oleh Dion yang didampingi undangan, serta pengisian perdana pertalite ke mobil salah seorang undangan.
Candra Dion Sidabariba, Sales Eksekutif Retail Pertamina Provinsi Papua Barat, dalam sambutannya mengatakan, pertalite akan menjadi pilihan bagi pengguna kendaraan bermotor di Fakfak.
“Pertalite hadir, bukan untuk menggantikan premium yang selama ini telah beredar luas di Fakfak. Namun, pertalite akan menjadi pilihan,” ujar Dion. “Masyarakat bisa membedakan keunggulan pertalite dibanding premium,” lanjut Dion.
Menurut Dion, pertalite memiliki kelebihan atau keunggulan jika dibanding premium yang beroktan 88. Jika menggunakan pertalile, mesin kendaraan akan lebih sehat, sebab pembakaran dalam mesin lebih sempurna.
“Selain itu, kendaraan yang menggunakan pertalite dapat menempuh perjalanan lebih jauh. Dengan kata lain, penggunaan pertalite lebvih irit. Mesin juga lebih ringan tarikannya,” kata Dion.
Pengalaman Rilke Jefry Huwae, Kepala Kejaksaan Negeri Fakfak, turut mendukung promosi Dion. Menurut Jefry, dengan menggunakan pertalite, iritnya nyata.
“Perbandingannya, dalam jarak tempuh yang sama, penggunaan pertalite lebih irit. Ini saya rasakan. Kalau menggunakan pertamax, tentu lebih baik lagi. Memang nampak mahal, tetapi jika dikalkulasikan, malah lebih untung. Saya kira untuk daerah Fakfak yang bergunung-gunung, keunggulan itu sama,” kata Jefry.
Pertamina menjual pertalite seharga 7.700/liter. Dengan keunggulan yang dimilikinya, diyakini penjualan pertalite akan menyusul penjualan premium. Apalagi, kendaraan di Fakfak banyak yang diproduksi tahun 2000 keatas.
Agaknya, masyarakat ingin segera merasakan keunggulan pertalite. Meski acara seremonial peluncuran pertalite belum kelar, banyak motor yang sudah membeli pertalite. (wah)