Fakfakkab.go.id – Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen.Pol.(Purn) Drs.Paulus Waterpauw M.Si menghadiri Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Fakfak Tahun 2023 bertempat di Auditorium Gedung Teknik Listrik,Kampus Politeknik Negeri Fakfak (Senin 4 September 2023 Pagi).

Mengusung Tema Rise To Shine Always Bring The Light Of Benefits dengan harapan agar seluruh mahasiswa baru politeknik negeri bisa berprestasi dan bersinar bersama-sama selain itu juga sebanyak 302 orang mahasiswa baru yang terdiri dari jurusan agro industri sebanyak 48 mahasiswa,teknik perawatan dan perbaikan mesin sebanyak 47 mahasiswa,teknologi rekayasa kontruksi perawatan jembatan 23 mahasiswa,teknik listrik sebanyak 23 mahasiswa.

Acara dibuka langsung oleh Penjabat Gubernur Papua Barat yang mana dalam arahannya “mengucapkan selamat kepada para mahasiswa baru politeknik negeri Fakfak tahun 2023 dan juga berharap kegiatan ini dapat memberikan bekal baik bagi seluruh adik-adik mahasiswa yang akan memulai studinya”.

“Selain itu saya juga menyampaikan kepada kalian bahwa kita sekarang lagi giat-giatnya mengerjakan personal yang menjadi beban bersama yaitu adalah masalah stunting dimana papua barat ini masih yang sangat rendah sehingga tim satgas dari provinsi papua barat Bolak balik datang berkolaborasi dengan satgas di kabupaten untuk mengurusi stunting karna itu merupakan masalah persoalan gizi yang di mulai dari usia pernikahan” ungkapnya. Indeks pembangunan manusia dinilai sangat bergantung dengan persoalan-persoalan ini bagaimana bisa baik sehingga kalian sebagai generasi penerus harus bisa mencermati dan mengamati hal-hal seperti ini karna itu berkaitan dengan kehidupan kalian di depan”.

Anak yang keluar dari stunting atau kategori normal adalah 524 anak dalam waktu hanya 3 bulan dengan prevalensi stunting sebesar 14,46%. Papua Barat juga termasuk dalam provinsi dengan tingkat kemiskinan ekstrem di atas tingkat kemiskinan nasional yaitu 8,35% dari angka nasional sebesar 2,04% target nasional berdasarkan arahan presiden adalah 0% di tahun 2024. Angka putus sekolah juga cukup tinggi di Provinsi Papua Barat berdasarkan data tahun 2022 sebanyak 68,988 anak usia sekolah di provinsi papua barat yang tidak bersekolah.

Selanjutnya anak usia sekolah yang seharusnya saat ini menempuh pendidikan di tingkat SMA dan SMK namun tidak bersekolah sebanyak 18.938 orang.penyebabnya satu permasalahan kepercayaan adat masyarakat, dua kekurangan tenaga pendidikan (guru sekolah dasar kurang sebanyak 2.313 guru) tiga pernikahan dini empat masih banyak masyarakat menganggap bahwa pendidikan bukanlah hal yang penting

Sebagai upaya mempercepat pembangunan di papua,Presiden Joko Wiodo menetapkan peraturan presiden tentang rencana induk percepatan pembangunan Papua (RIPPP) tahun 2022 -2041 pada 17 april 2023 yang di dalamnya mengemban tiga misi besar pembangunan di Papua yakni papua sehat,papua cerdas,dan papua produktif.dalam menjalankan misi tersebut Pemerintah membentuk Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua(BP3OKP) yang di ketuai oleh Wakil Presiden dan beranggotakan 6 (Enam) perwakilan dari setiap provinsi di tanah Papua.

Di akhir sambutan PJ Gubernur di dampingi oleh Direktur Politeknik Negeri juga menekan tombol tanda dibukanya acara tersebut sekaligus juga memberikan penganlungan secara simbolis bersama Wakil Bupati Fakfak kepada calon siswa baru politeknik negeri fakfak

Terlihat hadir pada kegiatan tersebut antara lain: Wakil Bupati Fakfak, Direktur Politeknik Negeri Fakfak,Perwakilan Dari Kejaksaan,Perwakilan Dari Kodim,Ketua PKK Papua Barat,Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga,Kepala Dinas Perindag,Staf Ahli Provinsi Papua Barat,Kepala Dinas Pemberdayaan Permasyarakatan dan Kampung Provinsi Papua Barat,Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Papua Barat,Para Peserta dan Tamu Undangan lainnya. (PROKOPIM SETDA FF)